Langsung ke konten utama

Akeelah And The Bee Movie

Akeelah Anderson seorang anak umur 11 tahun yang bersekolah di Los Angles Selatan , seorang gadis kecil yang memiliki kulit hitam . Dia mampu mendapatkan nilai sempurna dalam ulangan mengeja di sekolahnya, meskipun tanpa persiapan apapun. Kemampuan mengenal kata-kata dan mengeja setiap huruf itu diajarkan oleh ayahnya yang juga mencintai dunia kata , namun sang ayah meninggalkannya untuk selama-selamanya , dan tuk menghilangkan kesedihannya akeelah banyak mengeja kata-kata yang dia temui .
 Meskipun Akeelah termasuk anak yang malas mengerjakan tugas, bahkan sering membolos sekolah, namun gurunya tetap memuji kemampuan mengejanya. Setelah mendapat nilai sempurna dalam ulangan mengeja, Akeelah diminta oleh gurunya untuk mengikuti lomba mengeja di tingkat sekolahnya. Awalnya, ia minder karena tidak percaya diri di antara orang-orang kulit putih yang mungkin akan menertawainya. Suatu bangun dari tidurnya saat dia membuka mata ternyata kakak laki-lakinya membisik dan membujuk agar akeelah mau menerima tawaran yang di beri oleh gurunya sepulang sekolah tadi siang . Esoknya dia mengikuti seleksi di sekolahannya dan akhirnya dia dapat menyelesaikan semua ejaan yang di berikan oleh juri , namun ada seorang laki-laki tinggi , hitam yang menghentikan semua riuh dalam ruangan saat itu , ya , dia adalah Dr.Larabee , beliau kurang puas oleh semua jawaban akeelah dan berusaha menantangnya , akeelah sendiri pun tak mau kalah dengan tantangan Dr.Larabee , dia mampu menjawabnya namun ejaan yang terakhir dia gagal , akeelah merasa malu karena temannya mengejek , lalu akeelah pergi meninggalkan Dr.Larabee dan lainnya , sebelum pergi Dr.Larabee berkata kepada guru akeelah "Dia mempunyai potensi yang besar , namun dia harus banyak dilatih" .

Dr.Larabee sangat disiplin dalam melatih Akeelah, tidak hanya cara mengeja yang diajarkannya, namun juga sikap yang baik, sopan santun, menghargai orang lain, cara berbicara, fokus & konsentrasi, percaya diri, kerja keras, pengorbanan dan tentu saja kedisiplinan. Dengan begitu, Dr.Larabee berhasil mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk Akeelah dan juga membangkitkan semangat juang Akeelah untuk memiliki tujuan hidupnya, untuk tidak takut pada dirinya sendiri, untuk percaya diri dan berdiri di kaki sendiri.
Banyak cobaan yang harus dilalui Akeelah, mulai dari kehilangan ayahnya yang membuat hatinya terpukul, ibunya yang kurang perhatian kepadanya karena harus bekerja keras seorang diri, serta ejekan-ejekan yang ia terima dari teman-teman sekolahnya, hingga dijauhi oleh sahabat terdekatnya sendiri.
“Ketakutan terdalam kita bukan karena kita tidak cakap. Ketakutan terdalam kita adalah kekuatan kita dalam mengukur. Kita bertanya pada diri sendiri, siapakah aku sehingga aku cerdas, hebat, berbakat dan menakjubkan? Sebenarnya, siapa dirimu? Kita dilahirkan untuk membuat manifestasi kemuliaan Tuhan dalam diri kita. Dan begitu kita biarkan cahaya kita menyala, kita tanpa sadar memberikan orang lain kesempatan untuk melakukan hal yang sama.”
Suatu ketika setelah perlombaan Regional dan Akeelah akan masuk dalam lomba Nasional di Wasington DC , Dr Laraabe berkata kepada akeelah bahwa beliau akan berhenti melatihnya , karena akeelah telah banyak memahami etimologi,konsep-konsep lainnya yang telah diajarkannya , dengan 4 buah kardus Dr.Laraabe membekali akelaah , dan akeelah pun meninggalkan Dr.Larabee dengan meninggalkan sebuah kotak kecil dan diapun berkata " selamat natal " pada Dr.Larabee .

Seusai pulang dari rumah Dr.Larabee akeelah menangis tersedu sambil memeluk ibunya Ny.Anderson , dengan motivasi yang kuat Ny.Anderson dapat menguatkan hati akeelah dengan memberi saran agar akeelah " berlatih tidak hanya dengan 1 orang bahkan kamu dapat berlatih dengan 50.000 pelatih "

Sepanjang proses perlombaan , nilai-nilai yang bisa kita ambil pelajaran, yaitu tolong-menolong meskipun kita bisa saja mengabaikannya untuk kepentingan kita sendiri. Rela mengorbankan semua impian kita demi kebahagiaan orang lain. Bahkan, pada momen-momen penting sekalipun, mereka tidaklah egois, mereka sama-sama memberikan kesempatan kepada satu sama lain untuk melakukan yang terbaik yang mereka mampu capai. Tidak egois, meskipun mereka bisa saja merebut kesempatan emas yang ada di depan mata, namun menimbulkan ketidakadilan bagi yang lain.

“Kau tidak perlu khawatir tentang hari esok, ataupun hari kemarin, yang terpenting ialah mengetahui bahwa kau telah melakukan yang terbaik yang kau bisa.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

movie review : HAFALAN SHALAT DELISA

Genre : Drama Producer: Chand Parwez Servia Directed by : Sony Gaokasak Author manuscript : Armantono Company movie : Starvision ( The story lifted from the novel with the title " Hafalan shalat Delisa" by Tere Liye . ) movie review : HAFALAN SHALAT DELISA BY : TERE LIYE Seven year anniversary of the tsunami disaster in Aceh on December 26, 2004, a family drama set in the back of one of the greatest tragedies of mankind nature has ever experienced was released in theaters many places in Indonesia. Titled memorize prayers Delisa, a novel titled the same as the work of Tere Liye. The story of the efforts of a child who survived the tsunami to continue his life, memorizing prayers Delisa recognized to have some moments that can make the audience were shocked and sympathize with all the trials through which the characters present in the story of this film.

Manusia dan Harapan yang bersifat Das Sein dan Das Sollen - ISBD

BAB I PENDAHULUAN A.                 LATAR BELAKANG          Pada dasarnya manusia dan harapan itu berada dalam satu naungan atau berdampingan. Setiap manusia pasti mempunyai harapan, manusia tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing.          Harapan juga harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Allah SWT. Agar harapan bisa terwujud, maka manusia harus berusaha dengan sungguh-sungguh dan diikuti dengan berdo’a kepada Allah SWT. Hal ini disebabkan karena harapan dan kepercayaan tidak dapat dipisahkan. Harapan dan kepercayaan merupakan bagian dari hidup manusia selama di dunia karena setiap manusia mempunyai harapan dan kepercayaan kepada Allah SWT. B.                  RUMUSAN MASALAH 1.       Apa pengertian dari Manu

Apa itu Rebana Al-Banjari ??

Rebana yakni sebuah alat yang terbuat dari kulit lembu menyerupai bedug pada masjid , namun berukuran kecil , sehingga cara memainkannya pun dengan di bawa oleh tangan kiri , dan di mainkan dengan tangan kanan . Bagi masyarakat Melayu di negeri Pahang , permainan rebana sangat populer, terutamanya di kalangan penduduk di sekitar Sungai Pahang . Tepukan rebana mengiringi lagu-lagu tradisional seperti indong-indong, burung kenek-kenek, dan pelanduk-pelanduk. Di Malaysia, selain rebana berukuran biasa, terdapat juga rebana besar yang diberi nama Rebana Ubi , dimainkannya pada hari-hari raya untuk mempertandingkan bunyi dan irama . (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Rebana ) Saya mengenal rebana pertama kali saat bersekolah di bangku Sekolah Dasar , saat itu di tempat mengajiku aku pertama kali menerima rumusan-rumusan rebana , DTT DDDT TD TT .. :D lucu saat aku pertama kali mendengarnya ...