Langsung ke konten utama

Artikel : Hormatku Kepada Nabiku



Tanggal 12 Rabiul Awal merupakan hari dilahirkannya Nabi Muhammad SAW oleh ibunda Siti Aminah. Setelah dua bulan berada dikandungan, Ayahnya Abdullah meninggal dunia, lalu genap berusia enam tahun Ibunya menginggal dunia. Nabi memiliki seorang Kakek bernama Abdul Muthallib, pamannya bernama Abu Thalib, saat Nabi berusia delapan tahun kakeknya meninggal dunia dan harus di asuh oleh pamannya. Saat berumur dua puluh lima Nabi menikah dengan Khadijah. Diumur ketiga puluh kiprah beliau semakin membara, dengan turut serta dalam peletakan hajar aswad. Diusia enam puluh tahun Nabi mendapat Wahyu dari Allah melalui Malaikat Jibril, diagkatlah Nabi menjadi Rasul.
Dari segi bahasa Maulid berasal dari bahasa arab “Walada – Yalidu” yang bermakna kelahiran. Sedang di Indonesia dikenal dengan istilah Maulid Nabi Muhammad SAW, yang berarti “Kelahiran Nabi Muhammad SAW”. Di masyarakat, Islam Indonesia. Peringatan Maulid Nabi (hari kelahiran Nabi) di lakukan dengan serangkain urutan acara yang syakral dan meriah. Kegiatan keagamaan tersebut diisi dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, Shalawat dan pengungkapan ataupun pembacaan kisah-kisah teladan Nabi, yang biasanya diakhir dengan pembagian sedekah makanan setelah doa.
Perayaan tersebut juga bukan merupakan tradisi yang tanpa dasar, bukan pula peninggalan tradisi kuno yang notabene belum beragama saat itu. Membaca shalawat meruapakan sebuah bentuk penghormatan kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW. Seperti yang teretera dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 56 yang artinya : “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.“

Perayaan hari lahir Nabi Muhammad memiliki serangkaian acara yang didalamnya sebagai sarana menyi’arkan Islam. Dengan membaca ayat suci Al-Qur’an, Mauidlotul Hasanah hingga bersedekah makanan. Hal tersebut juga merupakan ungkapan rasa syukur kita kepada Allah atas lahirnya beliau karena dengannya agama Islam mampu dianut oleh banyak umat hingga saat ini.
Dalam pembacaan maulid terdapat dzikir, memuji, shalawat, bersyukur atas anugrah Allah dilakukan dengan duduk maupun berdiri. Saat kapanpun dengan keadaan apapun. Seperti dalam Al-Qur’an Surat Ali Imron ayat 191 yang artinya : “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau Menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.”  
Fadhilah atau manfaat membaca shalawat sangatlah banyak, bahkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan tirmidzi, bahwa Nabi menyebut seorang yang tidak mau mengingatnya dan bershalawat adalah seorang yang bakhil (pelit). Dari Ali RA dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Orang yang kikir adalah orang yang namaku disebutkan di sisinya lalu dia tidak membacakan sholawat kepadaku. HR. at-Tirmidzi, dia berkata: hadits hasan sohih.
Bukan hanya itu, seorang yang memperbanyak shalawat pada hari jumat atau malam jumat maka seseorang yang mau bersholawat kepada Rasul , Allah akan bershalawat kepadanya 10 kali.
  • Dari Ibn Mas’ud RA: Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: Orang yang paling utama bagiku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak membaca sholawat kepadaku. HR. at-Tirmidzi dan dia berkata hadits hasan.
  • Dari Aus Bin Aus RA dia berkata Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya hari kalian yang paling utama itu adalah hari jumat maka  perbanyaklah membaca sholawat kepadaku di hari jumat maka sesungguhnya sholawat kalian semua disampaikan kepadaku. Lalu para sahabat bertanya: Ya Rasulullah bagaimana sholawat kami disampaikan kepadamu dan engkau telah jadi tulang belulang. Rasulullah bersabda: Sesungguhnya Allah mengharamkan pada bumi jasad para Nabi. HR. Abu Dawud, dengan sanad yang sohih.


Referensi :
Mushaf An-Nahdlah Al-Qur’an dan Terjemahan. Cet.I.2014.PT.Hati Emas: Jakarta Selatan
KH.Marzuki Musytamar. Terjemahan Kitab Al-Muqtathofat li Ahlil Bidayat. Ma’had Sabilurrosyad  al-Islami : Malang
Majalah AULA.PWNU Jawa Timur

Komentar

Postingan populer dari blog ini

movie review : HAFALAN SHALAT DELISA

Genre : Drama Producer: Chand Parwez Servia Directed by : Sony Gaokasak Author manuscript : Armantono Company movie : Starvision ( The story lifted from the novel with the title " Hafalan shalat Delisa" by Tere Liye . ) movie review : HAFALAN SHALAT DELISA BY : TERE LIYE Seven year anniversary of the tsunami disaster in Aceh on December 26, 2004, a family drama set in the back of one of the greatest tragedies of mankind nature has ever experienced was released in theaters many places in Indonesia. Titled memorize prayers Delisa, a novel titled the same as the work of Tere Liye. The story of the efforts of a child who survived the tsunami to continue his life, memorizing prayers Delisa recognized to have some moments that can make the audience were shocked and sympathize with all the trials through which the characters present in the story of this film.

Manusia dan Harapan yang bersifat Das Sein dan Das Sollen - ISBD

BAB I PENDAHULUAN A.                 LATAR BELAKANG          Pada dasarnya manusia dan harapan itu berada dalam satu naungan atau berdampingan. Setiap manusia pasti mempunyai harapan, manusia tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing.          Harapan juga harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Allah SWT. Agar harapan bisa terwujud, maka manusia harus berusaha dengan sungguh-sungguh dan diikuti dengan berdo’a kepada Allah SWT. Hal ini disebabkan karena harapan dan kepercayaan tidak dapat dipisahkan. Harapan dan kepercayaan merupakan bagian dari hidup manusia selama di dunia karena setiap manusia mempunyai harapan dan kepercayaan kepada Allah SWT. B.                  RUMUSAN MASALAH 1.       Apa pengertian dari Manu

Apa itu Rebana Al-Banjari ??

Rebana yakni sebuah alat yang terbuat dari kulit lembu menyerupai bedug pada masjid , namun berukuran kecil , sehingga cara memainkannya pun dengan di bawa oleh tangan kiri , dan di mainkan dengan tangan kanan . Bagi masyarakat Melayu di negeri Pahang , permainan rebana sangat populer, terutamanya di kalangan penduduk di sekitar Sungai Pahang . Tepukan rebana mengiringi lagu-lagu tradisional seperti indong-indong, burung kenek-kenek, dan pelanduk-pelanduk. Di Malaysia, selain rebana berukuran biasa, terdapat juga rebana besar yang diberi nama Rebana Ubi , dimainkannya pada hari-hari raya untuk mempertandingkan bunyi dan irama . (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Rebana ) Saya mengenal rebana pertama kali saat bersekolah di bangku Sekolah Dasar , saat itu di tempat mengajiku aku pertama kali menerima rumusan-rumusan rebana , DTT DDDT TD TT .. :D lucu saat aku pertama kali mendengarnya ...