Kau selalu Sebelahkan matamu kepadaku
Mata burukmu yang melihat Kebaikanku
Mata baikmu yang melihat Keburukanku
Dan semua kan terasa Semakin terburuk
Mata burukmu yang melihat Kebaikanku
Mata baikmu yang melihat Keburukanku
Dan semua kan terasa Semakin terburuk
Aku memang tak sepintar penyair
yang pandai rangkaikan puisi cinta untukmu
aku hanya wanita yang kau anggap sebelah mata
Hingga semua kepahitan lidahmu yang kurasa
Tak jarang Getah itu terasa
begituu pahit ...
begitu menggetarkan jantungku
dan menggerakkan semua saraf kesedihanku
entah mengapa kau selalu begitu
entah mengapa ku selalu salah untuk mu
entah mengapa aku selalu buruk buatmu
entah mengapa keburukanku yang selalu tercium olehmu
Mawar yang kau beri
tak sebanding dengan getah dan duri yang kau beri
cinta yang kau beri
tak seindah yang kau rasa dan kau beri ...
Komentar
Posting Komentar