Langsung ke konten utama

Pertama Masuk Pondok

Suasana yang baru bagiku , dengan sebanyak kamar , kamar mandi , dan segudang aktivitas
Itulah kesan pertama ku masuk pondok pesantren ...
Disinilah aku mulai merasakan hidup mandiri dan bermasyarakat , mungkin semua anak yang masuk ke pesantren akan berpendapat yang sama sepertiku.tiada hari tanpa “sinau , ngaji , makan , ngobrol , dan yang takkan terlupakan adalah tidurr”—

Pertama masuk aku berkenalan dengan banyak teman .. aku disana sudah kenal dengan salah satu teman namanya Ulin , karena dia teman sejak Mts ku dulu dan kami satu kelas ,
Dan inilah teman-temanku yang selalu menyayangiku , yang mau berkeluh kesah dengan ku ... dan so pasti yang mau ku ganggu tidur mereka , karena tidurku selalu tag beraturan =wajarlah=

Aktivitasku sehari-hari
1.jam 04.30 mandi (=walau gak setiap hari seeech)
2.lalu sholat subuh
3.ngaos abah ( mengaji kitab kuning”tafsir jalalain”)
4.trus , pesiapan sekolah
5.jam setengah 7 berangkat dengan sepeda ku sayang
6.pulang jam 02.00 siang
=... setelah pulang sekolah = ...
Njajan di warung’e pak sahrul , walau sekarang uda di ganti adeknya
Biasanya Aku Nge-Net whit plend-plend kalo lagi pengen santay n ngerjain tugas , karena di pondokku gak boleh bawa leppy (ya sebenarnya aku Cuma punya computer sih)
Lau jam 5 sore ngaji Al-qur’an oleh ustadzahku yang hafal Al-Qur’an(Hafidzoh) , biasanya sambil antri ngaji aku mandi , pokok biar semua cukup , harus di sambi-sambi lah ..
=.. Malemnya—
Ngaos Abah , lalu dininyah (sekolah tapi mapelnya tentang pelajaran Agama Semua) ..
aDa crita cinta Di diniyahku , yahh .. walupun kami anak pondokkan , tapi belum tentu juga dilarang jatuh cinta kan ...
dia namanya tia tiap hari dia olokin sama teman-teman dengan santri putra namanya sebut saja dian , dia ini kalo di “gojloki” selalu moreng-moreng kayak kuceng keluwen . haha :D
entah kenapa?? Kayaknya dia suka beneran .. asyikkkk .

+--Pulang diniyah
Belajar , Lalu ngaos sampek malemm .. End Then  Tidur Dengan Pulass .. :)















 
mereka ini kakak-adik(ulin n barir)
ada Shinta n Effa
n nie smua tman-tmanku yang The Best

Komentar

Postingan populer dari blog ini

movie review : HAFALAN SHALAT DELISA

Genre : Drama Producer: Chand Parwez Servia Directed by : Sony Gaokasak Author manuscript : Armantono Company movie : Starvision ( The story lifted from the novel with the title " Hafalan shalat Delisa" by Tere Liye . ) movie review : HAFALAN SHALAT DELISA BY : TERE LIYE Seven year anniversary of the tsunami disaster in Aceh on December 26, 2004, a family drama set in the back of one of the greatest tragedies of mankind nature has ever experienced was released in theaters many places in Indonesia. Titled memorize prayers Delisa, a novel titled the same as the work of Tere Liye. The story of the efforts of a child who survived the tsunami to continue his life, memorizing prayers Delisa recognized to have some moments that can make the audience were shocked and sympathize with all the trials through which the characters present in the story of this film.

Manusia dan Harapan yang bersifat Das Sein dan Das Sollen - ISBD

BAB I PENDAHULUAN A.                 LATAR BELAKANG          Pada dasarnya manusia dan harapan itu berada dalam satu naungan atau berdampingan. Setiap manusia pasti mempunyai harapan, manusia tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing.          Harapan juga harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Allah SWT. Agar harapan bisa terwujud, maka manusia harus berusaha dengan sungguh-sungguh dan diikuti dengan berdo’a kepada Allah SWT. Hal ini disebabkan karena harapan dan kepercayaan tidak dapat dipisahkan. Harapan dan kepercayaan merupakan bagian dari hidup manusia selama di dunia karena setiap manusia mempunyai harapan dan kepercayaan kepada Allah SWT. B.                  RUMUSAN MASALAH 1.       Apa pengertian dari Manu

Apa itu Rebana Al-Banjari ??

Rebana yakni sebuah alat yang terbuat dari kulit lembu menyerupai bedug pada masjid , namun berukuran kecil , sehingga cara memainkannya pun dengan di bawa oleh tangan kiri , dan di mainkan dengan tangan kanan . Bagi masyarakat Melayu di negeri Pahang , permainan rebana sangat populer, terutamanya di kalangan penduduk di sekitar Sungai Pahang . Tepukan rebana mengiringi lagu-lagu tradisional seperti indong-indong, burung kenek-kenek, dan pelanduk-pelanduk. Di Malaysia, selain rebana berukuran biasa, terdapat juga rebana besar yang diberi nama Rebana Ubi , dimainkannya pada hari-hari raya untuk mempertandingkan bunyi dan irama . (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Rebana ) Saya mengenal rebana pertama kali saat bersekolah di bangku Sekolah Dasar , saat itu di tempat mengajiku aku pertama kali menerima rumusan-rumusan rebana , DTT DDDT TD TT .. :D lucu saat aku pertama kali mendengarnya ...