Langsung ke konten utama

LP2M Perkuat Kader Volunteer melalui "Sekolah Relawan"


Dokumentasi bersama Prof. Dr. H. Mudjia Raharjo, M.Si
Malang,(05/03/2016) - "Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas, Kerja Tuntas - 4 as, (Dr.Hj.Mufidah Ch,M.Ag)"
Dengan di sampaikannya pemberitahuan hasil seleksi relawan Posdaya Masjid secara online di website LP2M, pihak LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mencanangkan kegiatan yang bernama "Sekolah Relawan". Kegiatan ini bersifat wajib diikuti bagi seluruh relawan yang dinyatakan diterima. Adapun tujuan dari "Sekolah Relawan" adalah memperkuat kader relawan yang berkualitas dan mampu memberikan sumbangsih yang bermakna dalam pemberdayaan masyarakat.
Serangkaian kegiatan yang telah diikuti oleh 72 relawan ini di buka langsung oleh Prof. Dr. H. Mudjia Raharjo, M.Si, yang dalam sambutan beliau sangat mengapresiasi keberadaan relawan, bahkan menekankan bahwa relawan juga merupakan staff rektorat.
Dokumentasi bersama Prof. Dr. H. Mudjia Raharjo, M.Si
Pukul 08.00 WIB para kader relawan mulai memenuhi ruang yang terletak di Minihall Kampus Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Lima materi pokok yang diterima relawan dimulai setelah pembukaan, yang meliputi : 1.) Community Development oleh Ibu Dr.Hj.Mufidah Ch,M.Ag 2.) Penguatan Implementasi Posdaya berbasis Masjid oleh Dr.Hj.Mufidah Ch,M.Ag 3.) Peran dan Fungsi Relawan oleh Dr.Muhammad Mahpur,M.Si 4.) Jurnalistik oleh Dr.Muhammad In'am Esha,M.Ag 5.) Kepemimpinan dan Kerelawanan oleh Ilhamuddin,S.Psi,M.A.
Disamping diisi oleh para pemateri yang notabene bergelut dibidangnya, konsep diskusi dalam setiap penyampaian materi, membuat para peserta "Sekolah Relawan" tidak merasakan bosan, melainkan terus terpacu agar turut bersumbangsih dalam menyampaikan pendapat mereka.
Materi berakhir pukul 21.30 WIB dengan diikuti oleh seluruh kader relawan. Suasana dalam materi terakhir ini berbeda dengan kondisi dalam materi-materi sebelumnya. Dengan penyampaian games edukatif, suasana akhir materi berkesan lebih membuat hiruk ruangan dengan segala aktifitas yang membuat lupa waktu berakhir. Konsep games edukatif tersebut juga bertujuan untuk membentuk jiwa kepemimpinan serta kerelawanan para kader relawan. Kegiatan di akhiri dengan penutup do'a serta pengambilan foto bersama.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Rebana Al-Banjari ??

Rebana yakni sebuah alat yang terbuat dari kulit lembu menyerupai bedug pada masjid , namun berukuran kecil , sehingga cara memainkannya pun dengan di bawa oleh tangan kiri , dan di mainkan dengan tangan kanan . Bagi masyarakat Melayu di negeri Pahang , permainan rebana sangat populer, terutamanya di kalangan penduduk di sekitar Sungai Pahang . Tepukan rebana mengiringi lagu-lagu tradisional seperti indong-indong, burung kenek-kenek, dan pelanduk-pelanduk. Di Malaysia, selain rebana berukuran biasa, terdapat juga rebana besar yang diberi nama Rebana Ubi , dimainkannya pada hari-hari raya untuk mempertandingkan bunyi dan irama . (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Rebana ) Saya mengenal rebana pertama kali saat bersekolah di bangku Sekolah Dasar , saat itu di tempat mengajiku aku pertama kali menerima rumusan-rumusan rebana , DTT DDDT TD TT .. :D lucu saat aku pertama kali mendengarnya ...

movie review : HAFALAN SHALAT DELISA

Genre : Drama Producer: Chand Parwez Servia Directed by : Sony Gaokasak Author manuscript : Armantono Company movie : Starvision ( The story lifted from the novel with the title " Hafalan shalat Delisa" by Tere Liye . ) movie review : HAFALAN SHALAT DELISA BY : TERE LIYE Seven year anniversary of the tsunami disaster in Aceh on December 26, 2004, a family drama set in the back of one of the greatest tragedies of mankind nature has ever experienced was released in theaters many places in Indonesia. Titled memorize prayers Delisa, a novel titled the same as the work of Tere Liye. The story of the efforts of a child who survived the tsunami to continue his life, memorizing prayers Delisa recognized to have some moments that can make the audience were shocked and sympathize with all the trials through which the characters present in the story of this film.

WHY ARE NOT

Saat kau menangis karna sedih satu-satunya yang bisa menangis bersama denganmu bahkan saat semua orang di dunia ini berpaling darimu satu-satunya yang bisa menggenggam tanganmu kapanpun kau panggil, satu-satunya yang berlari padamu mengapa kau tidak tau bahwa orang itu adalah aku? tidak bisakah aku menjadi satu-satunya, benarkah tidak bisa aku menjadi satu-satunya aku akan membuatmu tersenyum setiap hari satu-satunya yang akan memperhatikanmu hingga usai tidak bisakah orang itu.. aku Saat kau sakit karena luka Satu-satunya yang bisa memeluk dirimu Saat tidak ada yang mempedulikanmu Satu-satunya orang yang bisa melihatmu Selalu gembira meskipun kehilangan, demi dirimu mengapa kau tidak tau bahwa orang itu adalah aku? tidak bisakah aku menjadi satu-satunya, benarkah tidak bisa aku menjadi satu-satunya aku akan membuatmu tersenyum setiap hari satu-satunya yang akan memperhatikanmu hingga usai tidak bisakah orang itu.....